Wabup Mahyunadi Ajak Warga Banggakan Ragam Budaya Nusantara di Festival Pesona Budaya Kutim 2025

Gemanusantara.com — Semangat pelestarian budaya Nusantara kembali menggema di Kutai Timur melalui Festival Pesona Budaya 2025 yang resmi dibuka Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, di Alun-Alun Bukit Pelangi, Sangatta.
Gelaran yang berlangsung selama tiga hari, 21–23 November 2025, ini menghadirkan beragam pertunjukan seni dan pameran UMKM lokal.
Dalam sambutannya, Mahyunadi menegaskan bahwa Kutai Timur adalah “rumah besar” bagi keragaman budaya Indonesia.
Ia menyebut masyarakat kini dapat menikmati pertunjukan kuda lumping, reog, hingga kesenian Batak tanpa harus bepergian jauh ke daerah asalnya.
“Kita bisa nonton kuda lumping, nonton reog, dan berbagai kesenian dari seluruh Indonesia. Karena di sinilah rumah besar bagi seluruh budaya yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Wabup menekankan pentingnya penyelenggaraan festival budaya secara rutin setiap tahun untuk menjaga keberlanjutan dan perkembangan seni budaya di Kutai Timur.
Menurutnya, budaya harus terus dikembangkan agar tetap relevan dan diminati masyarakat di tengah perkembangan zaman.
Selain sebagai ajang budaya, festival ini juga dirancang menjadi ruang strategis penguatan sektor UMKM lokal.
Pemkab Kutim terus mendorong peningkatan kualitas produk UMKM agar mampu bersaing dengan perusahaan besar yang beroperasi di wilayah tersebut.
“Kita ingin UMKM kita bersaing dengan perusahaan-perusahaan nasional. Karena itu harus digalakkan, harus digenjot supaya semakin dikenal masyarakat dan pendapatannya meningkat,” jelas Mahyunadi.
Ia optimistis UMKM dapat berperan besar dalam penguatan ekonomi daerah yang saat ini telah tumbuh sebesar 9 persen.
Mahyunadi juga mengajak masyarakat menjaga persatuan dan keharmonisan di tengah keberagaman suku, agama, dan golongan yang ada di Kutai Timur.
Ia menekankan pentingnya sikap saling membantu, gotong-royong, serta menciptakan lingkungan yang rukun demi kemajuan daerah.
“Mari kita menjadi masyarakat yang saling tolong-menolong, gotong-royong, sehingga persatuan di Kutai Timur tetap terjaga,” imbaunya. (Adv/ma)



