KUTIM

Ketimpangan Infrastruktur di Batu Ampar: Mugi Rahayu Jadi Desa Paling Terdampak

Desa Mugi Rahayu

Gemanusantara.com – Desa Mugi Rahayu di Kecamatan Batu Ampar menjadi salah satu daerah yang dinilai sangat membutuhkan perhatian pemerintah karena terbatasnya aksesibilitas dan infrastruktur dasar.

Minimnya jalur transportasi yang layak menyebabkan aktivitas masyarakat setempat kerap terhambat, terutama sejak penghapusan status jalan provinsi yang menghubungkan Batu Timbau ke Kilometer 55.

Camat Batu Ampar, Suriansyah menjelaskan bahwa jalan yang sebelumnya merupakan jalur provinsi itu tidak lagi memiliki status yang jelas sejak sekitar tiga hingga empat tahun lalu.

“Bukan jalan provinsi, bukan jalan kabupaten, bukan jalan siapa-siapa,” ungkapnya.

Kondisi itu membuat perawatan jalan terbengkalai dan kini praktis hanya ditangani oleh pihak perusahaan yang melintas di kawasan hutan tersebut.

Suriansyah menyebut masalah infrastruktur ini bukan hanya terjadi di desa Mugi Rahayu. Secara keseluruhan, Batu Ampar yang luasnya mencapai sekitar 65.000 hektare lebih luas dari Kota Bontang masih menghadapi ketimpangan pembangunan.

” 70 persen wilayahnya berupa kawasan hutan dan desa-desa yang terpencar akibat sejarahnya sebagai kawasan transmigrasi HTI, jadi kami kesulitan membangun infrastruktur yang lebih komprehensif,” jelasnya.

Upaya perubahan kawasan hutan menjadi Areal Penggunaan Lain (APL) pun belum menuai hasil optimal.

“Dari 14.000 hektare yang diajukan untuk perubahan status, hanya 700 hektare yang disetujui pemerintah pusat,” jelasnya.

“Wilayah yang membutuhkan infrastruktur masih harus menunggu kejelasan status kawasan hutan sebelum pembangunan dapat dilakukan,” katanya (adv/ma).

Related Articles

Back to top button