Dinkes Kutim Genjot Capaian 12 SPM, Eliminasi Malaria 2027, dan Percepatan ODF

Gemanusantara.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur (Dinkes Kutim) terus mengupayakan pemenuhan 12 Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditargetkan mencapai 100 persen.
SPM tersebut mencakup layanan kesehatan dasar mulai dari ibu hamil, bayi baru lahir, ibu bersalin, anak balita, hingga penanganan orang dengan dugaan HIV/AIDS.
“Dua belas SPM itu harusnya 100 persen, karena itu standar minimal. Keberhasilan SPM juga mencerminkan kinerja Bupati, karena masuk kedalam 50 program Bupati,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kutim, Sumarno.
Selain SPM, Dinkes juga tengah mengejar berbagai target kesehatan daerah. Di antaranya eliminasi malaria pada 2027, pencapaian target HIV dan TBC pada tahun 2030, serta percepatan penurunan stunting.
Sumarno juga menekankan percepatan program Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Menurutnya, sebagian besar kecamatan di Kutai Timur sudah dinyatakan ODF, namun masih ada beberapa desa terutama di bantaran sungai yang perlu penanganan tambahan.
“ODF itu artinya masyarakat tidak buang air besar di sembarang tempat. Semua desa harus memiliki fasilitas jamban, dan yang terpenting adalah masyarakat menggunakannya,” jelas Sumarno.
Untuk wilayah yang berada di sekitar sungai, pemerintah menyediakan WC komunal sebagai solusi.
“Memang masih ada 1–2 desa di bantaran sungai yang menggunakan WC komunal,” tambahnya.
Dinkes Kutai Timur menegaskan bahwa pencapaian target-target tersebut membutuhkan kolaborasi dengan berbagai dinas terkait agar seluruh program kesehatan bisa terlaksana secara optimal. (Adv/ma)



