KUTIM

Kekurangan Tenaga Medis di Puskesmas Pedalaman Kutim, Dinkes Andalkan Bantuan Tenaga Nusantara Sehat

Plt Dinas Kesehatan Kutim, Sumarno

Gemanusantara.com – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur, Sumarno, mengungkapkan bahwa distribusi tenaga kesehatan di sejumlah Puskesmas, terutama di wilayah pedalaman, masih menjadi tantangan besar.

Meski berbagai upaya telah dilakukan, tidak semua dokter bersedia ditempatkan di daerah terpencil.

Menurut Sumarno, standar ideal sebuah Puskesmas mengacu pada aturan Permenkes, yakni terdiri atas satu dokter gigi, dua dokter umum, tenaga analis, apoteker, serta perawat atau bidan.

Namun, pemenuhan formasi tersebut belum merata di seluruh wilayah Kutim.

“Kadang-kadang ada dokter yang tidak mau ditempatkan di pedalaman. Itu kendalanya,” ujar Sumarno.

Saat ini, sebanyak 21 Puskesmas di wilayah Kutim telah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), sehingga memiliki kewenangan untuk merekrut dokter sendiri dan menggaji mereka melalui anggaran BLUD.

“Tetapi masih ada dua Puskesmas yang mengalami kekurangan tenaga medis, seperti Puskesmas Batu Ampar dan Puskesmas Rantau Pulung,” jelasnya.

Di kedua fasilitas layanan tersebut belum tersedia dokter gigi, sementara Rantau Pulung juga sempat mengalami kekurangan dokter umum.

Meski begitu, Sumarno menyampaikan kabar baik bahwa tahun ini akan ada dokter gigi dan dokter umum yang segera masuk bertugas di Rantau Pulung.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa keberadaan tenaga Nusantara Sehat (NS) dari Kementerian Kesehatan sangat membantu mengatasi kekurangan tenaga medis.

Tahun ini, beberapa tenaga kesehatan dari program NS telah ditempatkan di sejumlah Puskesmas, seperti Sandaran, Karangan, dan Muara Wahau.

“Tenaga Nusantara Sehat ini sangat membantu. Kalau tidak ada, kami kewalahan. Mereka digaji langsung oleh Kemenkes, bukan dari Dinas Kesehatan,” tegas Sumarno.

Dengan tambahan tenaga medis tersebut, Dinkes Kutim berharap pelayanan kesehatan di wilayah pedalaman dapat semakin optimal, meski upaya pemerataan tenaga kesehatan tetap menjadi pekerjaan jangka panjang. (Adv/ma)

Related Articles

Back to top button