Dispora Kaltim Dorong Kebangkitan Olahraga Tradisional, Jaga Budaya Lewat Gerak

Gemanusantara.com – Upaya menjaga budaya lokal tidak hanya lewat seni dan bahasa, tapi juga bisa melalui olahraga. Inilah yang kini tengah digalakkan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur, dengan mendorong kebangkitan cabang olahraga tradisional yang tergabung dalam Induk Organisasi Olahraga (Inorga), sebagai bagian dari strategi pelestarian budaya dan pembentukan karakter masyarakat.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Saputra Sugiarta, menilai bahwa olahraga tradisional seperti menyumpit, enggrang, dan panahan khas Nusantara bukan hanya sarana kebugaran, tetapi juga warisan leluhur yang sarat makna dan nilai lokal yang harus terus dijaga.
Menurut Bagus, masyarakat selama ini cenderung terlalu fokus pada olahraga prestasi modern, padahal inorga memiliki nilai kultural yang lebih membumi dan dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, khususnya di daerah. “Ini bukan soal pertandingan semata, tapi soal menjaga identitas dan nilai gotong royong yang melekat dalam permainan tradisional kita,” ujarnya.
Dispora mencatat setidaknya ada 89 jenis olahraga tradisional yang diakui secara nasional. Di Kalimantan Timur, sejumlah komunitas mulai aktif mengembangkan inorga, baik lewat pelatihan, turnamen lokal, hingga partisipasi dalam ajang berskala nasional. Salah satu yang paling berhasil adalah panahan tradisional, yang kini diakui di berbagai ajang resmi.
“Panahan tradisional kini tidak lagi dianggap kuno. Justru, ia menjadi ikon olahraga berbasis budaya yang bisa dibanggakan di level internasional,” tutur Ketua Komunitas Panahan Adat Kaltim, Rino Prasetya, yang telah membawa timnya berlaga di ajang nasional sejak 2022.
Dispora Kaltim juga tengah mempersiapkan diri menyambut ajang besar Tafisa Asian Games 2026, di mana sejumlah olahraga tradisional akan dipertandingkan secara resmi. Momen ini dinilai sebagai peluang besar untuk menunjukkan pada dunia bahwa olahraga tradisional Indonesia, khususnya dari Kaltim, memiliki nilai kompetitif sekaligus kultural yang kuat.
Melalui pelatihan pelatih, dukungan kepada komunitas, serta promosi ke kalangan generasi muda, Dispora berharap olahraga tradisional tidak hanya menjadi pengisi acara seremoni, tapi dapat tumbuh sejajar dengan cabang olahraga lainnya.
[ADV | DISPORA KALTIM]