DPPKB Kutai Timur Luncurkan Program APRESIASI untuk Cegah Pernikahan Dini
![](https://gemanusantara.com/wp-content/uploads/2024/12/image-51.png)
Pernikahan Dini (APRESIASI)
Gemanusantara.com – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengumumkan peluncuran program baru yang ambisius untuk melawan pernikahan dini yang disebut “Advokasi Promosi dan Edukasi pada Remaja dan Anak Sekolah tentang Pencegahan Pernikahan Dini” (APRESIASI). Acara peluncuran ini ditujukan untuk mengurangi tingkat pernikahan dini yang telah lama berdampak pada tingkat stunting, dilaksanakan di kantor DPPKB Kutim, Senin (18/11/2024).
Ani Saidah, Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga di DPPKB, mengungkapkan bahwa program ini fokus pada penyuluhan dan pembinaan langsung ke remaja, termasuk mereka yang tidak bersekolah. “Dengan mengedukasi mereka tentang dampak pernikahan dini, kami berharap dapat menurunkan angka ini signifikan dalam beberapa tahun mendatang,” ujar Ani.
Selain edukasi pranikah di dua kecamatan awal, program APRESIASI juga akan menggelar kompetisi video edukasi yang ditujukan kepada Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R). Langkah-langkah ini bertujuan untuk memperluas kesadaran dan pengetahuan tentang masalah pernikahan dini.
Di tahap menengah, APRESIASI akan diperluas ke 18 kecamatan di Kutim, dengan rencana monitoring dan evaluasi yang ketat serta pemberian penghargaan kepada kader terbaik di Hari Keluarga Nasional. “Kami berencana menurunkan angka stunting di Kutim di bawah standar nasional, yaitu 14 persen, sebelum tahun 2026,” tambah Ani.
Strategi komunikasi dari APRESIASI melibatkan berbagai pihak dan pendekatan intensif kepada pemangku kepentingan, serta keterlibatan komunitas melalui lomba edukasi berbasis video. Ini diharapkan akan mengubah pola pikir masyarakat tentang pernikahan dini dan meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pengasuhan yang tepat selama 1000 Hari Pertama Kehidupan.
[ADV | DISKOMINFO KUTIM]