Tabligh Akbar Desa Perjiwa Hadirkan Ustaz Das’ad Latif, Ketua DPRD Kukar Apresiasi Kebersamaan Umat

Gemanusantara.com – Semangat religius dan kekompakan warga mewarnai kegiatan Tabligh Akbar dan Bersholawat yang digelar di halaman Kantor Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang. Acara yang diprakarsai Pemerintah Desa Perjiwa ini sukses menghadirkan Ustaz Das’ad Latif sebagai penceramah utama dan menyedot perhatian ratusan warga dari berbagai penjuru desa.
Kegiatan keagamaan tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara, Ir. H. Ahmad Yani, S.E., S.T., yang datang bersama istri tercinta. Kehadirannya menjadi bentuk dukungan terhadap upaya membangun spiritualitas masyarakat melalui pendekatan dakwah yang inspiratif dan menyentuh.
Dalam suasana penuh khidmat, Ahmad Yani menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini menjadi bagian dari tradisi desa. Ia menilai bahwa ruang spiritual seperti tabligh akbar bisa memperkuat ketahanan sosial sekaligus mempererat harmoni antarmasyarakat di tengah arus tantangan zaman.
“Tabligh seperti ini menjadi penyejuk bagi hati kita semua. Kehadiran tokoh agama yang disegani tentu memberi semangat baru dalam memperkokoh nilai-nilai Islam di tengah masyarakat,” tuturnya usai kegiatan.
Tak hanya Ahmad Yani, sejumlah pejabat dan tokoh lokal juga turut menyemarakkan acara tersebut, di antaranya Camat Tenggarong Seberang Tego Yuwono, Kepala Desa Perjiwa Erik Nur Wahyudi, serta mantan anggota DPRD Kukar, H. Alif Turiadi. Masyarakat yang hadir berasal dari berbagai lapisan, termasuk kelompok pengajian ibu-ibu Yasin dan komunitas remaja masjid.
Ustaz Das’ad Latif dalam ceramahnya mengingatkan pentingnya menjaga akhlak, memperbanyak salawat, serta membangun rumah tangga yang berkah sebagai pondasi masyarakat Islami. Suaranya yang lantang dan pesan-pesan yang membumi disambut dengan antusiasme tinggi oleh jamaah yang memadati lokasi acara.
Kegiatan Tabligh Akbar ini bukan sekadar forum pengajian, tetapi menjadi medium silaturahmi antara pemerintah dan rakyat dalam naungan nilai-nilai keagamaan. Kehadirannya menjadi bukti bahwa pembangunan spiritual tidak kalah penting dibanding pembangunan fisik di wilayah pedesaan.
[ADV | DPRD KUKAR]



