
Gemanusantara.com — Pemerintah Desa Swarga Bara kembali mencatat pencapaian penting dengan diraihnya penghargaan Desa Layak Anak (Dekela). Penghargaan tersebut diberikan setelah desa dinilai memiliki tata ruang, infrastruktur, dan lingkungan yang ramah bagi tumbuh kembang anak. Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Swarga Bara, Wahyuddin Usman.
Wahyuddin menjelaskan, sebelumnya tim dari kementerian telah turun langsung ke Swarga Bara dan menilai bahwa desa tersebut layak menerima penghargaan tersebut.
“Mereka melihat bahwa Desa Swarga Bara memang memenuhi unsur tata ruang dan infrastruktur yang ramah lingkungan untuk anak,” ungkapnya.
Menurutnya, prestasi juara satu Dekela tidak boleh sekadar dirayakan, tetapi harus dipertahankan dan dikembangkan lebih jauh. Ia menegaskan, keberlanjutan program Desa Layak Anak memiliki korelasi erat dengan upaya penurunan stunting.
“Kalau status Desa Layak Anak mau dipertahankan, maka angka stunting harus kita turunkan. Itu sangat berkaitan,” tegas Wahyuddin.
Menariknya, Wahyuddin menyebut angka stunting di Swarga Bara sempat mengalami peningkatan. Namun menurutnya, kenaikan itu bukan tanda kegagalan, melainkan hasil dari pendataan yang lebih akurat.
“Angka stunting bertambah bukan berarti gagal. Justru itu keberhasilan karena kita berhasil mengajak ibu hamil, ibu menyusui, dan orang tua balita untuk datang ke Puskesmas atau Posyandu. Di situlah pendataan yang sebenarnya,” jelasnya.
Dengan pendataan yang lebih lengkap, pemerintah desa kini dapat menentukan arah intervensi yang tepat.
“Kalau datanya jelas, intervensinya jadi jelas juga. Baru nanti kita bisa menuju target zero stunting. Mudah-mudahan bisa tercapai,” tambahnya.
Di sisi lain, pemerintah desa juga terus memperbaiki aspek-aspek pendukung seperti kualitas pangan tambahan (PMT), pemberian vitamin, serta perbaikan sarana MCK dan infrastruktur lainnya.
“Tidak hanya soal makanan dan vitamin, tapi juga soal lingkungan. MCK-nya bagaimana, infrastrukturnya bagaimana. Itu semua kita maksimalkan sampai satu per satu keluarga tereliminasi dari daftar risiko stunting,” ujarnya.
Wahyuddin berharap bahwa kombinasi antara penghargaan Dekela, peningkatan pendataan, dan intervensi menyeluruh dapat membawa Desa Swarga Bara menuju kondisi bebas stunting di masa mendatang. (Adv/ma)