Sujiati: Swadaya dan Rotasi Bantuan Kunci Kemandirian Ekonomi Nelayan Tambak PPU
Gemanusantara.com – Upaya mendorong kesejahteraan petambak di Penajam Paser Utara (PPU) dinilai tidak cukup hanya bertumpu pada bantuan pemerintah. Sekretaris Komisi II DPRD PPU, Sujiati, menekankan perlunya gerakan swadaya dan gotong royong dari masyarakat tambak sendiri agar pertumbuhan ekonomi di sektor perikanan pesisir lebih cepat dan berkelanjutan.
Dalam Podcast Rumah Rakyat yang tayang belum lama ini, Sujiati menyoroti bahwa pendekatan berbasis proyek dan anggaran sering kali terhambat oleh birokrasi. Sebaliknya, masyarakat yang mengandalkan kekuatan internal melalui kemandirian terbukti mampu berkembang lebih cepat.
“Kalau terus berharap pada anggaran, pergerakannya lambat. Tapi kalau ada semangat swadaya, kita akan lihat kemajuan lebih cepat dan terasa di lapangan,” ujar Sujiati.
Ia menyampaikan bahwa di PPU sudah ada contoh kelompok tambak yang berhasil meningkatkan taraf hidup mereka secara signifikan, bahkan mampu membeli kendaraan pribadi dari hasil usaha tambak. Menurutnya, itu menjadi bukti bahwa kemandirian bukan hal yang mustahil jika didorong dari dalam komunitas itu sendiri.
Melihat fakta tersebut, Sujiati mendorong agar skema bantuan dari pemerintah bisa lebih selektif dan diarahkan kepada kelompok yang baru merintis usaha. Ia menilai kelompok yang telah mandiri seharusnya memberi ruang bagi komunitas lain untuk mendapat peluang yang sama.
“Yang sudah mapan seharusnya memberi kesempatan bagi kelompok baru. Pemerataan itu penting untuk keadilan sosial,” jelasnya.
Sujiati juga menekankan pentingnya penerapan sistem rotasi dalam distribusi bantuan. Ia menyebut bahwa pemberdayaan yang tidak merata justru bisa memunculkan kesenjangan antar kelompok petambak, yang bertentangan dengan semangat inklusivitas program pemerintah.
“Kalau hanya kelompok tertentu yang terus dibantu, itu bisa menimbulkan ketimpangan. Rotasi penerima manfaat harus jadi strategi utama agar program lebih adil dan berdampak luas,” tutupnya.
[ADV | DPRD PPU]