Pemkot Samarinda Perketat Standar Dapur Program Makan Bergizi Gratis

Gemanusantara.com – Pemerintah Kota Samarinda kini memperketat pengawasan terhadap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang menjadi penopang utama Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pelajar SD dan SMP.
Langkah ini diambil menyusul meningkatnya jumlah dapur yang beroperasi di kota tersebut. Pemerintah ingin memastikan seluruh makanan yang disajikan aman, bersih, dan memenuhi standar gizi yang ditetapkan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Ismed Kusasih, mengatakan pihaknya tidak ingin ada risiko kesehatan yang muncul akibat kelalaian dalam pengelolaan dapur. Apalagi, belakangan sempat muncul laporan di luar Samarinda mengenai siswa yang mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari dapur serupa.
“Meskipun kasus itu bukan di Samarinda, kami tetap mengambil langkah antisipasi. Setiap dapur wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebelum bisa beroperasi penuh,” tegas Ismed, Senin (10/11/2025).
Dari total 13 dapur SPPG yang beroperasi, baru dua yang dinyatakan memenuhi seluruh syarat laik higiene dan mengantongi sertifikat resmi. Sebelum sertifikat diterbitkan, pengelola wajib mengikuti pelatihan serta evaluasi menyeluruh terkait kebersihan, keamanan pangan, hingga kesehatan para petugasnya.
“Seluruh juru masak dan pekerja dapur harus dipastikan sehat dan bebas dari penyakit menular seperti TBC dan hepatitis. Itu menjadi salah satu indikator penting dalam proses penilaian,” jelasnya.
Ismed menambahkan, Pemkot terus mendorong pengelola dapur untuk meningkatkan kualitas pengelolaan. Salah satu contoh yang bisa dijadikan acuan ialah dapur SPPG Bugis, yang dinilai sudah menerapkan sistem pengolahan profesional dan memenuhi semua unsur kebersihan.
“Kami ingin semua dapur di Samarinda mengikuti jejak itu. Targetnya, seluruh SPPG bisa bersertifikat laik higiene agar program makan bergizi benar-benar aman bagi anak-anak,” tutupnya. (Nit/Rir)



