Meningkatnya Uang Palsu dan Penipuan Online, Polresta Samarinda Lakukan Langkah Antisipatif

Gemanusantara.com — Di sejumlah kawasan padat transaksi seperti Loa Bakung, warga mulai resah dengan maraknya peredaran uang palsu yang belakangan muncul bersamaan dengan meningkatnya kasus penipuan daring. Sejumlah pedagang kecil mengaku sempat menerima uang yang belakangan diketahui tidak asli.
Kondisi tersebut mendapat perhatian serius dari jajaran Kepolisian Resor Kota Samarinda. Wakil Kepala Polresta Samarinda, AKBP Heri Rusyaman, mengatakan pihaknya telah menugaskan personel untuk memantau aktivitas transaksi tunai di beberapa titik rawan sekaligus mengedukasi masyarakat.
“Kami mendorong masyarakat agar tidak terburu-buru menerima uang tanpa diperiksa. Teliti dulu sebelum uang disimpan,” ujarnya pada Kamis (6/11/2025).
Heri menyebut sebagian besar kasus uang palsu muncul karena korban kurang cermat. Padahal, tanda keaslian uang sudah lama disosialisasikan oleh Bank Indonesia melalui metode 3D: dilihat, diraba, dan diterawang.
“Langkah sederhana ini sering diremehkan. Padahal kalau dibiasakan, warga bisa langsung tahu mana uang asli dan mana yang tidak,” katanya.
Selain uang palsu, Polresta juga mencatat peningkatan aduan masyarakat terkait penipuan online dengan modus penukaran uang atau investasi instan. Para pelaku kerap menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat untuk menarik korban.
“Kalau ada yang menawarkan hasil cepat tanpa dasar jelas, itu patut dicurigai. Biasanya mereka mengarah pada penipuan atau penggunaan uang palsu,” tegas Heri.
Ia menambahkan, Polresta Samarinda terus berkoordinasi dengan pihak perbankan dan pemerintah daerah untuk menguatkan literasi keuangan digital di tingkat masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko warga menjadi korban penipuan.
“Segera laporkan ke polisi kalau menemukan aktivitas mencurigakan, baik di dunia nyata maupun daring. Kami siap menindaklanjuti,” ujarnya.
Heri juga mengingatkan masyarakat agar tetap rasional dan tidak mudah tergiur tawaran yang tampak menguntungkan. Ia menekankan, upaya pencegahan yang paling efektif justru datang dari kewaspadaan masyarakat sendiri.
“Semakin tinggi kesadaran warga, semakin sulit bagi pelaku kejahatan untuk beraksi,” pungkasnya.
Melalui serangkaian edukasi dan pengawasan ini, Polresta Samarinda berharap tingkat keamanan transaksi keuangan di kota ini dapat terus terjaga dari ancaman kejahatan finansial. (Nit/Rir)



