DPRD Samarinda Soroti Parkir Liar di Pasar Ramadan GOR Segiri

Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar

Gemanusantara.com – Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyoroti maraknya parkir liar di sekitar Pasar Ramadan GOR Segiri. Ia menilai masih banyak masyarakat yang memilih parkir di tempat tidak resmi, meskipun pemerintah telah menyediakan lahan parkir yang dikelola secara resmi oleh dinas terkait. Deni menegaskan bahwa parkir liar ini menjadi permasalahan yang terus berulang setiap tahunnya, terutama saat momen Ramadan.

“Sering kali kita melihat parkir di luar yang tidak bertanggung jawab, sehingga tarif parkir bisa mencapai lebih dari Rp5.000. Ini adalah dilema yang selalu terjadi. Pemerintah sudah menyediakan parkir resmi, tetapi masyarakat tetap memilih tempat yang tidak resmi,” ungkapnya.

Menurutnya, salah satu faktor utama yang membuat masyarakat enggan menggunakan parkir resmi adalah lokasinya yang dianggap terlalu jauh dari pusat aktivitas di pasar. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah dalam mengedukasi masyarakat agar lebih disiplin dalam memarkir kendaraan mereka.

Deni mengungkapkan bahwa DPRD akan mendorong adanya langkah tegas dari pemerintah untuk memastikan masyarakat menggunakan tempat parkir yang telah disediakan. “Kami belum berkoordinasi dengan pihak terkait, tetapi ke depan kami ingin memastikan bahwa imbauan ini dijalankan. Masyarakat harus diarahkan untuk memarkirkan kendaraannya di tempat yang sudah disediakan agar ada distribusi pendapatan yang masuk ke Pemerintah Kota,” lanjutnya.

Selain itu, ia juga menyoroti keberadaan juru parkir (jukir) liar yang sering menggunakan trotoar dan bahu jalan untuk parkir kendaraan. Menurutnya, praktik ini tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga mengganggu pejalan kaki serta menghambat arus lalu lintas di sekitar GOR Segiri.

“Kami akan memastikan kepada Dinas Perhubungan terkait pengelolaan jukir ini. Seharusnya mereka adalah binaan dari Dishub, tetapi kenyataannya mereka masih menggunakan trotoar dan jalan yang seharusnya bukan untuk parkir. Oleh karena itu, nanti kita akan pantau lokasi-lokasi parkir agar distribusinya lebih jelas,” ujarnya.

DPRD Samarinda berkomitmen untuk terus memantau dan menindaklanjuti permasalahan parkir liar ini, agar tidak lagi menjadi kendala bagi masyarakat, terutama selama bulan Ramadan. Deni berharap dengan adanya pengawasan ketat, sistem parkir di Samarinda dapat lebih tertata dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

[ADV | DPRD SAMARINDA]
Exit mobile version