DPRD Kaltim Soroti Proyek Jalan Nasional MYC, Barong Tongkok–Mentiwan Jadi Titik Kritis

Gemanusantara.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama DPRD Kaltim mulai memperkuat kolaborasi strategis dalam menyelesaikan sejumlah proyek jalan nasional melalui skema multi-years contract (MYC). Fokus utama tahun ini diarahkan ke tiga ruas penting, yaitu Simpang Blusu, Simpang Damai, dan Barong Tongkok menuju Mentiwan, dengan jalur terakhir menjadi sorotan utama karena kondisi rusaknya yang paling parah.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, menegaskan bahwa penanganan jalan Barong Tongkok–Mentiwan tidak boleh setengah hati. Menurutnya, jalan tersebut selama ini hanya mengalami perbaikan tambal sulam yang tidak menyelesaikan akar persoalan. “Kita harus utamakan kualitas. Jangan biarkan masyarakat terus-menerus dirugikan akibat jalan rusak. Kalau dikerjakan, harus tuntas,” tegasnya, Senin (21/4/2025).
Ekti juga mengkritik pola pengerjaan yang dilakukan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), yang selama ini menggunakan pendekatan berbasis titik-titik sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB). Ia menilai metode ini justru memperpanjang masalah dan tidak menyelesaikan persoalan secara menyeluruh. “Pendekatan titik itu terlalu parsial. Kalau mau selesai, kita fokus saja satu titik besar per tahun, tapi tuntas,” ujarnya.
Dalam rencana MYC yang berlangsung dari 2025 hingga 2027, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp900 miliar untuk membenahi jalur strategis SP1–Muara Gusi, Muara Gusi–Simpang Kalteng, dan Barong Tongkok–Mentiwan. Proyek ini dijadwalkan mulai berjalan pada Juni 2025 mendatang.
Khusus untuk wilayah Kutai Barat, Ekti menyoroti tantangan geografis dan administratif yang unik. Ia menyebutkan bahwa tidak ada jalan provinsi di wilayah tersebut—yang ada hanyalah jalan daerah dan jalan nasional. Kondisi ini membuat beban pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur lebih bergantung pada pemerintah pusat. “Kami di DPRD tidak tinggal diam. Walaupun ini ranah BBPJN, tapi kami punya kewajiban politik untuk mendesak pusat agar serius menanganinya,” kata politisi Gerindra itu.
Lebih jauh, Ekti mengajak semua pihak untuk menjadikan proyek jalan ini sebagai momentum peningkatan konektivitas antarwilayah, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah yang selama ini tertinggal dalam pembangunan infrastruktur.
[ADV | DPRD KALTIM]