
Gemanusantara.com — Pemerintah Desa Swarga Bara terus memperkuat sektor ketahanan pangan melalui program pengembangan peternakan ayam petelur.
Kepala Desa Swarga Bara, Wahyuddin Usman, menjelaskan bahwa desa saat ini sedang membangun fasilitas peternakan dengan kapasitas 2.500 ekor, dan 1.500 ekor di antaranya sudah masuk ke kandang.
Program ini dirancang bukan sebagai usaha pribadi, melainkan sebagai bentuk pemanfaatan potensi desa sekaligus membuka lapangan kerja untuk masyarakat.
“Hasilnya akan masuk ke desa, kemudian digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan lain yang ada di desa,” ujar Wahyuddin.
Dalam anggaran perubahan tahun ini, desa berencana menambahkan 1.000 ekor ayam untuk memenuhi kebutuhan pasokan dari pihak MBG, salah satunya dapur MBG yang berada di wilayah Swarga Bara.
Namun, koordinasi lebih lanjut masih menunggu kesiapan infrastruktur.
Wahyuddin menuturkan bahwa salah satu hambatan utama adalah belum tersedianya listrik di kawasan Bukit Azalea, lokasi pengembangan fasilitas tersebut. Karena itu, desa telah mengajukan permohonan pemasangan trafo baru kepada PLN.
“Kami berharap setelah tersedianya listrik, pengembangan usaha desa bisa berjalan optimal. Banyak masyarakat masih ragu memulai usaha karena listrik belum tersedia,” katanya.
Ia menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proses tersebut hingga terealisasi.
“Kami mengejar tindak lanjutnya terus. Mudah-mudahan segera direspons,” pungkasnya. (Adv/ma)