
Gemanusantara.com – Buah belimbing wuluh yang selama ini tumbuh liar di pekarangan rumah, berhasil disulap menjadi produk bernilai ekonomi oleh Agnes, pelaku UMKM asal Samarinda. Melalui merek Ranams Sari, ia mengolah buah bercita rasa asam tersebut menjadi sirup, manisan, selai, hingga nastar khas Kalimantan Timur.
Agnes menceritakan bahwa usaha tersebut bermula dari kebiasaan mencoba mengolah hasil panen belimbing wuluh milik tetangganya. Setelah dibagikan ke teman dan kerabat, produk buatannya mendapat sambutan positif.
“Awalnya hanya iseng, tapi ternyata banyak yang suka karena rasanya segar dan alami,” ujarnya saat ditemui pada kegiatan pameran UMKM, Sabtu (1/11/2025).
Agnes menjelaskan seluruh produk Ranams Sari dibuat tanpa bahan pengawet kimia. Proses perebusan dilakukan hingga tiga jam untuk menjaga cita rasa dan mutu. Dengan pengawet alami berupa gula dan garam, sirup buatannya dapat bertahan hingga enam bulan tanpa perlu disimpan di lemari pendingin.
Bahan baku belimbing wuluh sebagian besar diperoleh dari sekitar rumahnya, meskipun jumlahnya bergantung pada musim. Meski demikian, Agnes tetap menjaga konsistensi rasa dan kualitas agar produk Ranams Sari tetap memiliki ciri khas.
Usaha yang dirintis sejak 2017 itu berkembang pesat setelah Agnes mengikuti pelatihan UMKM di Samarinda saat pandemi. Dari kegiatan tersebut, ia memperoleh pengetahuan mengenai pentingnya branding, pengemasan, hingga pengurusan izin usaha. Kini, produk Ranams Sari telah memiliki izin PIRT, sertifikat halal, dan perlindungan hak kekayaan intelektual (HAKI).
Meski sempat kehilangan suami dan anak yang sebelumnya ikut membantu produksi, Agnes tetap berkomitmen melanjutkan usahanya. Ia berharap pemerintah dan masyarakat terus mendukung pelaku UMKM agar produk lokal semakin dikenal luas.
“Belimbing wuluh ini khas daerah kita. Saya ingin masyarakat bangga dengan hasil olahan sendiri,” tutupnya. (Nit/Rir)