Gemanusantara.com – Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) dari Dapil VI, Sopan Sopian, mengungkapkan kekhawatiran terhadap pembangunan pabrik minyak makan merah yang direncanakan di Kecamatan Kembang Janggut. Sopian menekankan pentingnya analisis mendalam dan perencanaan matang sebelum proyek ini dilaksanakan untuk menghindari risiko proyek yang mangkrak.
“Sebelum kita melangkah lebih jauh, penting untuk melakukan analisis kapasitas produksi dan kebutuhan bahan baku secara detail. Ini untuk memastikan bahwa pabrik tersebut dapat beroperasi secara optimal dan tidak terhenti seperti proyek-proyek sebelumnya,” kata Sopian.
Menurut Politikus Gerindra ini, kegagalan proyek di masa lalu sering kali disebabkan oleh kurangnya koordinasi dan hilirisasi, seperti yang terjadi pada Rumah Penggilingan Padi di Tenggarong Seberang. Proyek tersebut, yang melibatkan Prusda dan BUMDes, tidak berjalan efektif akibat rendahnya sinkronisasi antar lembaga.
Sopian mengusulkan pendekatan yang lebih terpadu untuk pabrik baru, yang melibatkan semua pemangku kepentingan secara aktif. “Harus ada hubungan yang jelas antara produsen, pengelola, dan pengguna akhir. Jangan biarkan investasi besar ini sia-sia karena kurangnya sinergi dan pemahaman,” tambahnya.
Selain itu, Sopian juga meminta pemerintah untuk memprioritaskan pendataan dan validasi data terkait potensi produksi dan kebutuhan pasar sebelum memulai pembangunan. “Validasi ini penting untuk memastikan bahwa kita tidak membangun pabrik tanpa dasar permintaan yang jelas,” ujar Sopian.
Pentingnya pembangunan yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat juga menjadi fokus Sopian, yang menekankan bahwa setiap proyek harus memperhitungkan dampak sosial ekonomi jangka panjang.
“Ini adalah tentang membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Kukar, khususnya di Kembang Janggut. Kita harus memastikan bahwa pabrik ini tidak hanya beroperasi, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi komunitas,” pungkas Sopian. [ADV | DPRD KUKAR]