SAMARINDA

Andi Harun Dukung Langkah Normalisasi Mahakam untuk Redam Banjir

Gemanusantara.com– Wali Kota Samarinda, Andi Harun (dikenal akrab dengan sapaan AH), menyatakan dukungannya terhadap rencana Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, yang akan melakukan pengerukan dan pendalaman Sungai Mahakam. AH menilai upaya ini penting untuk menjaga aliran sungai agar tidak mudah meluap saat hujan deras.

AH menjelaskan bahwa selama puluhan tahun, Sungai Mahakam belum pernah ditangani secara menyeluruh. Sedimentasi menumpuk, membuat kapasitas aliran berkurang, dan meningkatkan risiko banjir.

“Kami menghargai langkah Pak Gubernur dan semua pihak yang bersinergi dalam pengendalian banjir,” ujar AH, Senin (3/11/2025).

Menurut AH, pengerjaan normalisasi sungai bukan hanya tanggung jawab pemerintah kota. Diperlukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kementerian terkait. Selama ini, komunikasi teknis baru berjalan antara Dinas PU kota dan provinsi, sementara pembahasan di tingkat kementerian masih menunggu kelanjutan.

Sebagian besar rencana pengendalian banjir sudah memiliki Detail Engineering Design (DED), meskipun beberapa proyek masih dalam tahap penyusunan.

“Data kami lengkap, dan siap kami serahkan bila pemerintah provinsi membutuhkannya. Beberapa proyek memang belum rampung DED-nya,” jelas AH.

Beberapa program prioritas yang direncanakan meliputi pembangunan pintu air di Jembatan I, pemasangan sheet pile di Sungai Karang Mumus, rumah pompa, kolam retensi, serta optimalisasi Waduk Lempake yang mengalami sedimentasi sekitar 0,8 juta meter kubik.

AH menekankan bahwa keterbatasan anggaran menjadi tantangan. Banyak proyek masih berada di bawah Balai Wilayah Sungai (BWS) Kementerian PUPR. “Kami telah menyiapkan DED untuk revitalisasi drainase perkotaan, dan siap berkoordinasi bila pemerintah provinsi memerlukan,” tambah AH.

Sebagai langkah tambahan, Pemkot Samarinda tengah menyiapkan sistem pintu air otomatis untuk mengantisipasi genangan akibat pasang Sungai Mahakam, khususnya di kawasan Pelabuhan dan Jalan Slamet Riyadi.

“Dengan sistem ini, pintu akan menutup otomatis saat debit air naik dan membuka kembali ketika surut, sehingga aliran dari darat tetap lancar,” tutupnya. (Nit/Rir)

Related Articles

Back to top button