Ananda Emira Moeis Tekankan Investigasi Terbuka Terkait Kualitas BBM di Kaltim

Gemanusantara.com – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menjadi salah satu narasumber dalam program Dialog Publika yang diselenggarakan TVRI Kaltim dan disiarkan dari Studio 2 TVRI Kaltim, Senin (14/04/2025). Dialog ini mengangkat isu hangat terkait keluhan masyarakat terhadap kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kaltim yang diduga menyebabkan kerusakan pada sejumlah kendaraan.
Selain Ananda, hadir pula Kepala Dinas ESDM Kaltim Bambang Arwanto, teknisi mesin Nanang Hafif, serta secara daring Area Manager Communication & CSR Kalimantan Edi Mangun dan Asisten Ombudsman RI Kaltim Frederikus Denny Christyanto. Dialog dipandu oleh pembawa acara Dwi Rahma.
Dalam pemaparannya, Ananda menegaskan bahwa DPRD Kaltim telah melakukan langkah-langkah koordinatif bersama Pemprov Kaltim, kepolisian, Pertamina, dan instansi terkait untuk menindaklanjuti masalah BBM yang meresahkan masyarakat. Salah satunya adalah mendorong percepatan penunjukan dan pelaksanaan bengkel gratis bagi kendaraan terdampak.
Ia juga menyoroti perlunya investigasi yang transparan dan independen agar penyebab utama masalah dapat diketahui publik. Meski Pertamina telah melakukan uji laboratorium internal, DPRD mendorong dilakukan uji lab independen untuk menjamin objektivitas dan kepercayaan masyarakat.
“Kalau hari ini Pertamina sudah investigasi melalui uji lab sendiri, kami meminta investigasi melalui uji lab independen. Jadi publik bisa tahu, dan kami terus mendorong agar investigasi terbuka itu bisa berjalan,” tegasnya.
Ananda mengingatkan agar penyelesaian tidak hanya fokus pada solusi tambal-sulam seperti perbaikan kendaraan, tetapi juga menemukan akar masalah secara menyeluruh. Ia mengapresiasi langkah cepat Pertamina menunjuk bengkel gratis, namun menekankan pentingnya mencari penyebab utama kerusakan.
“Masih ada permasalahan utamanya itu apa, kan kita belum tahu sampai sekarang. Jadi jangan sampai kita semua saling curiga dan tuduh-menuduh, harus dicari dan diselesaikan permasalahannya itu,” tambahnya.
Menutup pernyataannya, Ananda menekankan bahwa meskipun rantai distribusi BBM di wilayah Kaltim memiliki tingkat kompleksitas tinggi, masyarakat tetap berhak atas kualitas BBM yang baik dan aman.
[ADV | DPRD KALTIM]