Agusriansyah Ridwan Dorong Evaluasi Menyeluruh Pendidikan Menengah di Kutai Timur

Gemanusantara.com — Upaya peningkatan kualitas pendidikan menengah di Kutai Timur kembali menjadi sorotan setelah Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan, menghadiri rapat koordinasi bersama DPRD Kabupaten Kutim. Ia menegaskan pentingnya sinkronisasi kebijakan antara provinsi dan kabupaten dalam menangani kebutuhan layanan pendidikan SMA dan SMK.
Dalam forum tersebut, DPRD Kutim menyampaikan sejumlah persoalan mendasar yang masih dihadapi sekolah-sekolah menengah di wilayahnya, mulai dari keterbatasan ruang belajar, ketimpangan akses pendidikan antar kecamatan, hingga lonjakan jumlah peserta didik yang tidak sebanding dengan kapasitas sekolah. Ketua DPRD Kutim Jimmy menekankan perlunya kajian ulang terkait distribusi sekolah negeri di Kutim agar tidak terjadi penumpukan di satu wilayah.
Salah satu isu mendesak yang disampaikan adalah perlunya percepatan pembangunan SMA Negeri di Kecamatan Sangatta Selatan. Proyek Unit Sekolah Baru (USB) yang saat ini tengah berjalan dinilai sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat yang selama ini harus menempuh jarak cukup jauh untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA/SMK. Kondisi ini bahkan membuat sebagian siswa memilih sekolah swasta meski dengan biaya yang relatif lebih tinggi.
Selain USB, DPRD Kutim juga meminta perhatian khusus terhadap penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) pada sekolah-sekolah yang sudah eksisting. Keterbatasan ruang belajar membuat sejumlah SMA/SMK menerapkan sistem belajar dua sif, yang dikhawatirkan berdampak pada efektivitas dan kualitas pembelajaran.
Menanggapi hal tersebut, Agusriansyah Ridwan menyampaikan bahwa Komisi IV DPRD Kaltim akan membawa seluruh masukan tersebut pada rapat dengan perangkat daerah provinsi. Ia menegaskan bahwa pendidikan menengah merupakan kewenangan provinsi, sehingga setiap laporan yang disampaikan DPRD Kutim harus menjadi dasar untuk perencanaan yang lebih terstruktur.
“Aspirasi ini adalah dokumen penting untuk merumuskan kebutuhan riil di lapangan,” ujarnya.
Pertemuan tersebut ditutup dengan komitmen kedua belah pihak untuk memperkuat koordinasi dalam penyusunan program pendidikan tahun anggaran berikutnya. Kolaborasi ini diharapkan mampu menjawab tantangan pendidikan menengah di Kutai Timur sekaligus meningkatkan akses belajar bagi seluruh anak usia sekolah di daerah pesisir dan pedalaman.
[ADV | DPRD KALTIM]



