Agus Aras Hadiri Pelas Adat Kutai Timur, Tekankan Pentingnya Penguatan Identitas Daerah

Gemanusantara.com – Mewakili Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Agus Aras hadir dalam rangkaian agenda Pelas Adat 10 Kabupaten Kutai Timur yang digelar di Lapangan STQ Sangata Utara pada 4–6 Desember 2025. Kehadirannya menjadi bagian dari dukungan DPRD terhadap pelestarian budaya lokal yang setiap tahun menjadi magnet masyarakat Kutim.
Agus Aras menyampaikan apresiasi atas gelaran adat yang dinilainya mampu memperkuat identitas budaya masyarakat Kutai. Menurutnya, Pelas Adat tidak sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum penting yang mengikat kembali nilai-nilai kearifan lokal, spiritualitas, serta kebersamaan antarwarga.
Acara yang turut dihadiri Wakil Bupati Kutim, jajaran Forkopimda, Ketua Adat Besar Kutai, hingga tokoh-tokoh masyarakat ini menjadi ruang perjumpaan adat dan budaya yang meriah. Ribuan warga memadati arena, menunjukkan kuatnya antusiasme masyarakat terhadap tradisi yang diwariskan turun-temurun.
Dalam sambutannya, Agus Aras menyebut Pelas Adat merupakan salah satu tradisi yang menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. “Pelas bukan hanya ritual, tetapi doa bersama agar Kutai Timur selalu diberkahi keselamatan dan kesejahteraan,” ujarnya.
Ia menilai rangkaian kegiatan seperti ngenjong, pemotongan sapi, mendirikan tiang ayu, bepelas, festival tarian suku, hingga pameran UMKM mencerminkan kekayaan seni dan budaya Kutim. Menurutnya, kegiatan ini membuktikan masyarakat Kutai tetap teguh menjaga adat meski berada di tengah perubahan zaman.
Selain itu, Agus Aras menegaskan pentingnya dukungan pemerintah daerah dan DPRD dalam menjaga keberlanjutan tradisi lokal. “Budaya adalah jati diri. Jika tidak kita rawat bersama, maka generasi muda akan kehilangan pegangan. DPRD berkomitmen mendukung ruang-ruang pelestarian adat di Kaltim,” tambahnya.
Ia berharap Pelas Adat terus berkembang menjadi agenda budaya yang mampu memperkuat pariwisata sekaligus memberdayakan pelaku UMKM lokal yang terlibat dalam rangkaian kegiatan. Dengan demikian, tradisi tidak hanya lestari secara budaya, tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat Kutai Timur.
[ADV | DPRD KALTIM]



