Adnan Minta Evaluasi Teknis Menyeluruh Proyek Terowongan Rp395 M

Gemanusantara.com – Proyek pembangunan terowongan penghubung Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap di Kota Samarinda kembali menuai sorotan. Insiden longsor yang terjadi pada lokasi proyek membuat sejumlah pihak mempertanyakan kelayakan dan keselamatan infrastruktur yang menelan anggaran hampir Rp400 miliar tersebut.
Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, Adnan Faridhan, menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Ia mendesak agar Pemerintah Kota melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kelayakan teknis dan struktur dari proyek yang digadang-gadang akan mengatasi kemacetan di kawasan Gunung Manggah itu. “Kita tidak bisa main-main. Terowongan ini akan dilalui ribuan kendaraan setiap hari. Keselamatan harus jadi prioritas,” tegasnya.
Adnan menekankan bahwa proyek bernilai Rp395,9 miliar itu tidak boleh hanya dikejar secara target fisik, tetapi juga perlu dikawal aspek keselamatannya. Ia mengusulkan agar Pemkot melibatkan akademisi dan institusi pendidikan tinggi seperti UGM, UI, dan ITB untuk mengkaji struktur secara ilmiah. Bahkan, ia menyarankan agar kolaborasi dilakukan juga dengan institusi internasional seperti dari Korea dan Jepang yang telah berpengalaman dalam proyek bawah tanah.
“Sudut pandang luar bisa memberikan penilaian yang lebih objektif. Kita perlu hasil analisis kredibel dari tim yang tidak terikat dengan kepentingan proyek,” ujar Adnan, menegaskan pentingnya keterlibatan lembaga independen.
Ia juga mengkritik ketimpangan respons Pemkot terhadap proyek strategis seperti terowongan ini jika dibandingkan dengan isu-isu kecil lain. Ia menyinggung kasus keluhan motor brebet yang sempat ditangani hingga tahap investigasi laboratorium, sementara proyek terowongan dengan risiko tinggi belum terdengar mendapat perlakuan sebanding. “Ironis, kan? Yang kecil saja bisa diuji lab, masa yang sebesar ini tidak dikaji mendalam,” sentilnya.
Adnan menegaskan bahwa kritik yang dilontarkannya bukan bertujuan untuk menghambat pembangunan. Justru sebaliknya, ia mendukung pembangunan yang berbasis keselamatan dan berorientasi jangka panjang. Ia ingin agar kota ini tidak menjadi korban dari pembangunan yang terburu-buru.
[ADV | DPRD SAMARINDA]