KALTIM

Andi Satya Ungkap Realita Pengangguran di Samarinda: Ribuan Pelamar Berebut Dua Lowongan

Gemanusantara.com – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, menyoroti masih tingginya angka pengangguran di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda. Ia menilai kondisi tersebut belum seideal seperti yang tergambar dalam berbagai laporan statistik yang menyebutkan tren penurunan pengangguran.

Menurut Andi Satya, fakta di lapangan justru menunjukkan gambaran berbeda. Ia mengungkapkan bahwa masih banyak masyarakat usia produktif yang kesulitan mendapatkan pekerjaan, meski tingkat pendidikan terus meningkat.

“Terkait ketenagakerjaan, ternyata di Samarinda masih tinggi level pengangguran. Yang katanya makin berkurang, tapi realitanya enggak kok. Masih banyak pengangguran,” ungkapnya.

Ia menyampaikan hal itu berdasarkan pengalaman langsung saat memantau proses rekrutmen tenaga kerja di Rumah Sakit Mulya Medika, Samarinda Seberang. Dalam satu kesempatan, rumah sakit tersebut membuka lowongan untuk dua posisi front office, namun jumlah pelamar yang masuk mencapai angka yang sangat besar.

“Tahu berapa orang yang mendaftar untuk dua posisi itu? Kurang lebih ada 1.400 orang yang bersaing hanya untuk dua tempat,” tegasnya.

Tidak hanya pada posisi tertentu, Andi menyebutkan lonjakan pelamar juga terjadi saat rumah sakit membuka rekrutmen secara menyeluruh pada tahap awal pengembangan fasilitas. Total pendaftar bahkan mencapai angka yang mencengangkan.

“Waktu kami membuka semua posisi pada awal rekrutmen kemarin, jumlah pendaftar lebih dari 10 ribu orang,” ujarnya.

Ia menilai kondisi ini harus menjadi peringatan serius, terutama bagi generasi muda yang saat ini masih menempuh pendidikan. Menurutnya, persaingan dunia kerja ke depan akan semakin ketat dan menuntut kesiapan keterampilan yang matang.

“Ini realita dunia kerja nanti. Banyak yang ingin cepat lulus kuliah, tapi setelah lulus, realitasnya jauh lebih keras dari yang dibayangkan,” pesannya.

Andi juga menyinggung pengalaman serupa di kalangan lulusan kedokteran. Meski menyandang gelar profesional, tidak semua lulusan langsung terserap dunia kerja akibat tingginya persaingan. Karena itu, ia menegaskan perlunya peran aktif pemerintah dalam membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan kualitas dan keterampilan tenaga kerja lokal, terutama menyambut hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

[ADV | DPRD KALTIM]

Related Articles

Back to top button