KALTIM

Komisi II DPRD Kaltim Dorong Optimalisasi Sungai Mahakam sebagai Sumber PAD Baru

Gemanusantara.com – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur kembali menyoroti besarnya peluang pemasukan daerah dari aktivitas di Sungai Mahakam. Hal itu dibahas dalam rapat kerja bersama KSOP Samarinda, PT Pelindo Regional 4, Dinas Perhubungan Kaltim, dan PT Kaltim Melati Bakti Satya. Rapat dipimpin langsung Ketua Komisi II, Sabaruddin Panrecalle, dengan kehadiran Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud serta Wakil Ketua II DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis.

Dalam rapat tersebut, Komisi II menilai bahwa pemanfaatan Sungai Mahakam selama ini belum dikelola secara optimal oleh pemerintah daerah, meski lalu lintas kapal, tongkang, serta aktivitas tambat kapal terus meningkat setiap tahun. Banyak potensi pendapatan seperti jasa pandu, retribusi alur, hingga pemanfaatan air sungai yang belum memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Mahakam ini bukan sungai biasa. Ini jalur ekonomi. Kalau pengelolaannya serius, PAD kita bisa naik jauh lebih tinggi daripada yang ada sekarang,” ujar Sabaruddin memberi tekanan dalam forum.

KSOP Samarinda menambahkan bahwa aktivitas lain seperti Ship to Ship Transfers (STS) juga memiliki potensi besar untuk dimasukkan sebagai sumber pendapatan resmi daerah. Selama ini, seluruh aktivitas tersebut belum tersentuh regulasi yang memungkinkan pendapatannya masuk ke kas daerah.

Menurut paparan PT Pelindo Regional 4, revisi regulasi terkait tata lalu lintas dan pemanfaatan sungai sedang disusun. Regulasi tersebut akan menjadi dasar hukum agar kerja sama lintas instansi dapat berjalan dengan lebih jelas dan tidak tumpang tindih.

“Kalau regulasinya selesai, kita optimis pertengahan 2026 sudah ada pemasukan nyata dari sektor ini,” ujar salah satu perwakilan Pelindo.

Komisi II DPRD Kaltim menegaskan akan mengawal seluruh proses hingga finalisasi regulasi dan implementasi di lapangan. DPRD meminta setiap instansi membuka data potensi pendapatan agar perhitungan PAD lebih akurat.

Dengan langkah ini, DPRD berharap Sungai Mahakam bukan hanya menjadi jalur transportasi, namun juga menjadi pilar ekonomi daerah yang menghasilkan nilai fiskal nyata bagi Kaltim.

[ADV | DPRD KALTIM]

Related Articles

Back to top button