SAMARINDA

Menjaga Mesin Kota Tetap Menyala: Samarinda Fokus pada Ketahanan Energi Jelang Nataru

Gemanusantara.com– Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Pemerintah Kota Samarinda memperkuat upaya menjaga ketahanan energi daerah untuk memastikan aktivitas masyarakat tetap berjalan lancar sepanjang puncak konsumsi akhir tahun. Stabilitas pasokan BBM dan LPG 3 kilogram menjadi perhatian utama, mengingat dua komoditas tersebut selalu mengalami lonjakan permintaan pada momentum libur panjang.

Asisten II Sekretariat Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, mengatakan bahwa Wali Kota Andi Harun menekankan pentingnya memastikan kestabilan energi sebagai bagian dari keamanan kota. Ia menyebutkan bahwa untuk BBM, kondisi pasokan relatif terkendali karena posisi Samarinda yang cukup dekat dengan pusat suplai di Balikpapan.

“Ketersediaan BBM aman. Kita diuntungkan lokasi yang tidak jauh dari sumber pasokan, sehingga risiko keterlambatan pengiriman lebih kecil,” ucap Marnabas Patiroy, Selasa (2/12/2025).

Fokus ketahanan energi juga menyasar kebutuhan LPG 3 kilogram yang menjadi konsumsi utama rumah tangga. Pemkot mengajukan penambahan kuota guna mengantisipasi peningkatan permintaan, sekaligus memastikan distribusi tetap menjangkau kelompok masyarakat yang berhak.

“Kami minta tambahan kuota karena pemakaian biasanya naik. Kalau ada warga tidak mampu yang belum masuk sistem kartu penerima, silakan lapor untuk diverifikasi,” jelas Marnabas.

Ia menambahkan, potensi kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kilogram turut menjadi perhatian karena berisiko mendorong harga di tingkat pengecer. Pengendalian harga dianggap sebagai bagian dari strategi menjaga ketahanan energi rumah tangga jelang Nataru.

“Jangan sampai kenaikan HET membuat harga di pasar ikut melonjak. Itu yang kami antisipasi,” tegasnya.

Meski stok LPG dinyatakan aman, Pemkot tetap meminta tambahan pasokan sebagai langkah antisipatif menghadapi lonjakan konsumsi masyarakat. Menurut Marnabas, kebutuhan energi rumah tangga bisa meningkat dua kali lipat karena banyak warga mulai menyiapkan hidangan khas akhir tahun.

“Biasanya yang pakai lima kilo bisa jadi sepuluh kilo. Masak buras itu lama. Karena itu, kami pastikan stok tetap kuat,” ungkapnya.

Dengan serangkaian langkah tersebut, Pemkot Samarinda berharap ketahanan energi daerah tetap terjaga, sehingga seluruh kegiatan masyarakat sepanjang libur akhir tahun dapat berlangsung aman, stabil, dan tanpa gangguan. (Nit)

Related Articles

Back to top button