Masjid Tua Samarinda Seberang Jadi Perhatian Pemkot, AH: Ini Aset Sejarah

Gemanusantara.com – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa Masjid Shiratal Mustaqiem di Samarinda Seberang merupakan aset sejarah penting yang harus dijaga keasliannya. Pemkot, katanya, tidak berencana melakukan perubahan besar pada masjid tersebut, tetapi memastikan bahwa situs berusia lebih dari seabad itu tetap terawat dan fungsional.
“Masjid ini sudah berdiri sejak sebelum Indonesia merdeka. Nilai sejarah dan budayanya sangat tinggi. Tugas kita bukan mengubah, tetapi memastikan tetap terpelihara,” ujar AH belum lama ini.
Menurutnya, pemerintah berperan menjaga lingkungan sekitar masjid, aksesibilitas, serta memastikan kegiatan jamaah dan tradisi keagamaan di kawasan tersebut berjalan dengan nyaman. Ia menekankan bahwa Pemkot tidak ingin melakukan intervensi yang dapat mengurangi keaslian arsitektur ulin masjid itu.
“Bangunannya sudah sangat khas dan punya karakter kuat. Justru itu yang harus dijaga. Tidak semua yang tua harus diperbarui; yang bersejarah harus dilestarikan,” tegasnya.
Andi Harun juga menyebut Masjid Shiratal Mustaqiem memiliki potensi besar sebagai pusat edukasi sejarah, terutama bagi generasi muda. Menurutnya, masjid tersebut bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga jejak peradaban awal masyarakat Samarinda.
“Anak-anak kita harus tahu akar sejarah kota ini. Di Samarinda Seberang, ada bangunan yang menyimpan cerita panjang penyebaran Islam dan pertumbuhan permukiman di masa lalu,” tambahnya.
Pemkot akan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, pengurus masjid, dan para pemerhati budaya untuk memastikan bahwa pelestarian berjalan sesuai kaidah cagar budaya.
“Pelestarian bukan sekadar perbaikan fisik. Ini tentang menghormati apa yang diwariskan leluhur. Masjid tua ini adalah identitas Samarinda, dan itu tidak boleh hilang,” tutup AH. (Nit/Rir)



