DPRD Kaltim Dorong Sinergitas Nyata Jaga Stabilitas Wilayah Perbatasan Berau

Gemanusantara.com – Forum pengarahan sinergitas antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah yang digelar di Balai Mufakat, Rumah Jabatan Bupati Berau, menjadi momentum penting dalam memperkuat koordinasi lintas sektor untuk menjaga stabilitas wilayah perbatasan Kalimantan Timur. Tiga anggota DPRD Kaltim, yakni Syarifatul Sya’diah, Husin Djufrie, dan Apansyah, hadir langsung menyuarakan pentingnya penguatan kerja sama antar-lembaga.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, Wakil Gubernur Seno Aji, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro, serta jajaran Forkopimda. Forum ini dinilai sebagai langkah strategis dalam menyamakan persepsi antarpemangku kepentingan, khususnya dalam menghadapi tantangan geopolitik dan kerentanan keamanan di wilayah utara Kaltim, Berau.
Anggota DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, menyampaikan bahwa kerja sama lintas sektor harus dilandasi dengan semangat kolaboratif, bukan sekadar koordinasi teknis semata. “Berau memiliki peran vital sebagai pintu gerbang utara Kalimantan Timur, sehingga pendekatan keamanan di sini harus bersifat menyeluruh, mulai dari pengawasan laut hingga pemberdayaan masyarakat pesisir,” ujarnya.
Selain itu, Apansyah menekankan pentingnya pemanfaatan potensi wilayah dengan tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Menurutnya, sektor pariwisata dan investasi di Berau hanya akan tumbuh bila didukung dengan situasi yang stabil dan pelayanan birokrasi yang bersinergi. “Wilayah perbatasan tak bisa dikelola dengan pola kerja biasa. Perlu strategi khusus dan sinergi nyata antarlembaga,” katanya.
Sementara itu, Husin Djufrie mendorong agar DPRD dilibatkan secara aktif dalam forum-forum pengambilan keputusan terkait keamanan wilayah strategis. “Perlu ada desain kebijakan bersama yang mengedepankan perencanaan jangka panjang dan respons cepat terhadap dinamika wilayah. DPRD siap menjadi mitra konstruktif dalam hal ini,” tuturnya.
Ia juga menyebutkan bahwa sinergi tidak cukup hanya bersifat formal atau simbolis. Harus ada integrasi program kerja, dukungan anggaran terpadu, dan kehadiran pemerintah hingga ke titik-titik paling rawan. Husin menegaskan, tantangan utama bukan hanya eksternal seperti penyelundupan atau ancaman lintas batas, tapi juga internal seperti disharmoni antarinstansi yang harus segera dibenahi.
Kegiatan yang ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan cinderamata itu menjadi pengingat bahwa menjaga Berau sebagai wilayah strategis memerlukan keberanian politik, kepemimpinan kolaboratif, dan kesadaran bersama untuk menjadikan sinergi sebagai fondasi pembangunan dan keamanan berkelanjutan.
[ADV | DPRD KALTIM]