Yonavia Dorong Penguatan Pendidikan Vokasi untuk Generasi Muda di Wilayah Perbatasan

Gemanusantara.com – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Yonavia, menekankan pentingnya penguatan pendidikan vokasi bagi generasi muda di wilayah perbatasan, khususnya Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu). Menurutnya, pendidikan berbasis keterampilan menjadi kunci agar anak-anak daerah tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku utama dalam pembangunan di kawasan mereka sendiri.

Yonavia menyampaikan bahwa keterbatasan lapangan kerja formal di wilayah perbatasan membuat banyak lulusan sekolah menengah tidak terserap di dunia kerja. “Kita butuh sekolah kejuruan dan pusat pelatihan vokasi yang relevan dengan potensi lokal, seperti pertanian, pariwisata, dan teknologi digital,” ujarnya.

Ia menilai, investasi di bidang pendidikan vokasi akan memberikan efek berganda terhadap perekonomian lokal. Selain menciptakan tenaga kerja terampil, hal ini juga akan membuka peluang usaha baru dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja dari luar daerah. “Anak-anak kita punya potensi luar biasa. Mereka hanya perlu difasilitasi dengan pendidikan yang tepat,” tambahnya.

Yonavia mendorong Dinas Pendidikan Kaltim agar menyusun peta kebutuhan tenaga kerja berbasis potensi wilayah, agar kurikulum kejuruan bisa disesuaikan. Menurutnya, saat ini banyak lulusan sekolah yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri lokal, sehingga sulit bersaing di pasar kerja.

Selain itu, ia juga mengusulkan adanya program magang dan kerja sama antara sekolah vokasi dengan perusahaan yang beroperasi di Kubar dan Mahulu. Skema ini, kata Yonavia, akan membantu siswa memperoleh pengalaman praktis sekaligus mempermudah penyerapan tenaga kerja lokal. “Kolaborasi dunia pendidikan dan industri harus diperkuat agar lulusan kita langsung siap kerja,” tegasnya.

Politisi perempuan ini menambahkan, DPRD Kaltim siap mengawal penambahan alokasi anggaran pendidikan vokasi melalui APBD agar program tersebut benar-benar terlaksana secara berkelanjutan. Ia berharap langkah ini bisa menjadi solusi strategis untuk mengurangi pengangguran muda di wilayah perbatasan.

“Kalau kita ingin generasi muda di perbatasan maju, kuncinya ada pada pendidikan keterampilan. Ini bukan hanya investasi bagi mereka, tapi juga masa depan Kaltim,” pungkasnya.

[ADV | DPRD KALTIM]
Exit mobile version