Gemanusantara.com – Anggota Komisi VI DPR, Amin Ak, mengecam kegagalan pemerintah dalam mencapai swasembada pangan, khususnya untuk komoditas beras, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam keterangan resminya pada Jumat (1/3/2024), Amin menyatakan bahwa produksi beras dalam negeri telah menurun sejak awal tahun ini, menjadikan Indonesia semakin bergantung pada impor beras.
“Pemerintah jelas tidak berhasil mengurus produksi beras di dalam negeri. Bukannya swasembada, kita malah semakin bergantung pada impor,” tutur Amin.
Berbagai faktor disebut berkontribusi terhadap kegagalan swasembada beras, termasuk perubahan iklim, kelangkaan dan kenaikan harga pupuk, serta lonjakan biaya produksi yang dipicu oleh kenaikan harga BBM.
Amin menekankan bahwa kondisi ini, jika tidak segera diatasi, akan semakin memburuk dan berdampak negatif pada kelangsungan usaha pertanian di Indonesia.
Lebih lanjut, politisi dari Fraksi PKS itu menyatakan ketidaksetujuannya dengan klaim Presiden Jokowi bahwa harga beras telah turun. Menurut Amin, penurunan harga hanya terjadi saat Perum Bulog melakukan operasi pasar, namun itu pun bersifat sangat terbatas.
“Penurunan harga hanya terjadi saat Bulog melakukan operasi pasar, dan itu pun sangat terbatas. Harusnya pemerintah bisa mencegah kondisi ini,” bebernya.
Ia juga mengkritik rencana pemerintah untuk mengimpor beras sebanyak 3,6 juta ton tahun ini, yang dikhawatirkan akan menurunkan harga jual gabah petani.
Data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan kenaikan harga beras premium sebesar 5,06 persen menjadi Rp17.240 per kilogram dan beras medium sebesar 1,54 persen menjadi Rp14.520 per kilogram pada Kamis, 29 Februari 2024.
Harga beras kini berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, dengan beras premium dan medium diatur pada kisaran Rp13.900-Rp14.800 per kg dan Rp10.900-Rp11.800 per kg, berturut-turut.
Mendekati bulan suci Ramadan, yang diperkirakan jatuh pada tanggal 10 Maret 2024, harga berbagai jenis beras meningkat secara signifikan di atas HET. Harga beras kualitas super mencapai Rp19.350 per kg, sementara beras kualitas medium dijual di atas HET, yaitu Rp16.100 per kg, berdasarkan data terbaru dari Badan Pangan Nasional. (ndi/rir)