Gemanusantara.com – Kalimantan Timur (Kaltim) kini menghadapi tantangan besar dalam penerapan sport science untuk mendukung performa atlet daerah. Menurut data terbaru, penerapan sport science di Kaltim baru mencapai sekitar 30 persen dari potensi yang ada, sebuah angka yang dinilai masih sangat rendah oleh Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras. Ia menegaskan pentingnya meningkatkan penerapan ilmu olahraga ini untuk memaksimalkan persiapan atlet menghadapi kompetisi nasional dan internasional.
Pada Minggu, Rusdiansyah mengungkapkan bahwa Kalimantan Timur dapat belajar dari kesuksesan Provinsi Jawa Barat, yang berhasil menerapkan sport science secara komprehensif dalam berbagai aspek. “Jawa Barat telah menerapkan sport science mulai dari pelatihan hingga pemulihan atlet, dan terbukti meraih hat-trick juara umum di PON. Hal ini seharusnya bisa menjadi contoh yang bisa kita tiru,” ujarnya.
Saat ini, Kaltim masih kekurangan fasilitas sport science yang memadai, seperti laboratorium olahraga yang tersedia di beberapa daerah lain seperti Yogyakarta dan Sumatera. “Kita belum memiliki lab olahraga sendiri seperti di daerah lain, misalnya Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung juga punya fasilitas ini. Tidak heran kalau Jawa Barat bisa mencetak juara umum tiga kali berturut-turut,” tambah Rusdiansyah.
Sebagai upaya meningkatkan penerapan sport science, KONI Kaltim berencana mengadakan pelatihan dan workshop yang melibatkan para pelatih dan atlet. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan metode sport science yang terbukti efektif, seperti teknik pemulihan fisik dan strategi pelatihan berbasis data. “Kita perlu memberikan bekal tambahan bagi para pelatih untuk mengoptimalkan kinerja atlet,” kata Rusdiansyah.
Rusdiansyah juga menyoroti pentingnya berkolaborasi dan mengadopsi praktik-praktik terbaik dari KONI di provinsi lain yang sudah maju dalam penerapan sport science. “Mengadopsi praktik dari daerah lain tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kita, namun ini penting untuk kita lakukan demi peningkatan prestasi atlet di Kaltim,” ujarnya lebih lanjut.
Selain itu, KONI Kaltim juga berupaya menjalin kerjasama dengan universitas lokal untuk membangun fasilitas laboratorium olahraga di Kaltim. Langkah ini diharapkan dapat menyediakan akses langsung bagi atlet terhadap teknologi sport science, sehingga persiapan atlet dapat lebih maksimal menjelang PON mendatang.
Dengan optimisme tinggi, Rusdiansyah menyatakan bahwa peningkatan penerapan sport science adalah kunci bagi Kaltim untuk bersaing di tingkat nasional. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat mewujudkan infrastruktur dan ekosistem olahraga yang lebih maju di provinsi ini.
[ADV | DISPORA KALTIM]