Kamala Harris Bakal Gantikan Joe Biden, Siap Bertarung di Pilpres AS 2024

Gemanusantara.com – Menuju pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2024, kampanye Biden-Harris pada Minggu ini resmi mengubah pengajuan mereka ke Komisi Pemilihan Federal (FEC) untuk menyatakan Kamala Harris sebagai kandidat presiden. Pengajuan ini juga menyertakan perubahan nama komite utama mereka yang kini dinamakan “Harris untuk Presiden”.

Langkah ini datang hanya beberapa jam setelah Presiden Joe Biden mengumumkan pengunduran dirinya dari pertarungan pemilihan selanjutnya, membuat Harris sebagai kandidat utama dari tiket Demokrat. Dengan ini, Harris berpotensi mengambil alih kontrol dana kampanye Biden-Harris yang tercatat memiliki uang tunai hampir $96 juta pada akhir Juni.

Trevor Potter, pendiri dan presiden dari Campaign Legal Center, menekankan bahwa pengubahan ini memungkinkan Harris menggunakan dana kampanye yang ada untuk pemilihan umum.

“Ini adalah langkah strategis mengingat Harris dan Biden berbagi komite kampanye yang sama,” ujarnya seperti dilansir CNN pada Senin (22/7/2024).

Sementara itu, baik Hans von Spakovsky dari Heritage Foundation maupun Komisioner Pemilihan Federal Dara Lindenbaum menegaskan bahwa Harris memiliki akses ke dana yang telah dikumpulkan Biden melalui komite kampanye utamanya. Keputusan ini menciptakan diskusi luas mengenai penggunaan dana kampanye dan kemungkinan pengembalian dana kepada donor jika terjadi perubahan signifikan dalam pencalonan.

Pada konteks yang sama, Sean Cooksey, ketua FEC saat ini, menyatakan melalui platform X bahwa ada regulasi yang mungkin mengharuskan pengembalian dana kampanye. Meskipun begitu, belum ada kejelasan mengenai bagaimana hal ini akan ditangani dengan Harris kini menjadi figur utama dalam akun kampanye tersebut.

Dalam suasana penuh tantangan ini, Craig Engle, mantan pengacara komisioner FEC, menyebutkan bahwa akan ada “area abu-abu” terkait pengembalian uang ke donor.

“Ini bukan situasi yang mudah. Kampanye harus bijak dalam mengelola dana terutama ketika calon utama berubah,” ungkapnya.

Di sisi lain, ada opsi bagi Biden untuk mentransfer saldo rekening kampanye ke Komite Nasional Demokrat atau ke super PAC, yang akan memudahkan Harris untuk membuka akun kampanye baru dan mengunjungi kembali donor yang sudah mencapai batas sumbangan maksimal.

Derek Muller, profesor hukum pemilu di University of Notre Dame, menambahkan bahwa sering kali kampanye menghabiskan uang jauh sebelum FEC atau pengadilan memberikan keputusan final, yang mungkin baru terjawab setelah Hari Pemilihan. (ndi/rir)

Exit mobile version