
Gemanusantara.com – Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, menegaskan bahwa kolaborasi antara TNI, Polri, dan Pemerintah Provinsi merupakan pilar utama dalam menjaga stabilitas dan memperkuat fondasi pembangunan di daerah. Penegasan ini disampaikan usai menghadiri pengarahan Forkopimda di Mapolres Kutai Timur.
Dalam kegiatan tersebut, Hasanuddin hadir bersama sang istri, Syarifah Nur Fadiah. Ia menyebut bahwa sinergitas antar-lembaga sangat penting tidak hanya untuk menciptakan suasana yang kondusif, tetapi juga mendukung kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai penggerak kemajuan ekonomi di Kutim. “Kita membutuhkan ketenangan dan kesolidan untuk bergerak maju, apalagi di tengah momentum pembangunan yang sedang bergulir,” ujarnya.
Dihadiri pula oleh anggota DPRD Kaltim dari dapil Bontang, Kutim, dan Berau seperti Syarifatul Sa’diah, Agus Aras, Budiyanto Bulang, Apansyah, dan Arfan, kegiatan ini memperkuat komitmen kolektif antara legislatif, eksekutif, dan aparat keamanan dalam menjalankan agenda pembangunan yang terarah dan inklusif.
Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, dalam arahannya menyampaikan apresiasi atas sinergi Forkopimda yang selama ini terjalin erat. Menurutnya, keberhasilan menciptakan situasi aman di Kutai Timur tak lepas dari kerja sama lintas sektor yang berjalan harmonis. “Terima kasih kepada semua pihak, karena stabilitas ini hasil dari kerja bersama,” katanya.
Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro menambahkan bahwa sinergitas dengan masyarakat juga menjadi faktor kunci dalam menjaga keamanan wilayah. Ia mengajak seluruh elemen untuk mendukung pelaksanaan program nasional Asta Cita yang merupakan visi besar pemerintahan Presiden. “Kami harap pelaksanaan program Asta Cita mendapat dukungan penuh dari seluruh komponen,” jelasnya.
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud yang turut hadir menjabarkan beberapa program strategis, salah satunya pembentukan minimal tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di kabupaten/kota. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa Kaltim tengah menargetkan panen raya pada Desember 2025 sebagai bagian dari gerakan swasembada pangan.
Menariknya, swasembada pangan ini melibatkan langsung unsur TNI dan Polri. TNI AD ditugaskan mendukung produksi padi, TNI AL untuk kedelai, TNI AU pada gabah, dan Polri mengawal jagung. “Ini kerja bersama. Pemerintah daerah, aparat, dan masyarakat harus bergerak dalam satu irama,” tandas Rudy.
[ADV | DPRD KALTIM]