Gratispol Jadi Simbol Penghargaan untuk Penjaga Nilai Spiritual di Kaltim

Gemanusantara.com – Pelaksanaan program unggulan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bertajuk Gratispol kembali menjadi perhatian publik, khususnya saat penyerahan penghargaan kepada para guru, marbot masjid, dan penjaga rumah ibadah lintas agama yang digelar di CSC Bukit Pelangi. Program ini diapresiasi luas oleh DPRD Kaltim karena dinilai menyentuh langsung kelompok masyarakat yang selama ini berkontribusi dalam sunyi menjaga nilai-nilai spiritual.

Program Gratispol tersebut menghadirkan bentuk penghargaan nyata berupa fasilitas ibadah umrah, perjalanan religi, hingga insentif sosial keagamaan (Jospol) kepada para tokoh keagamaan di Kalimantan Timur. Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, turut hadir langsung bersama beberapa anggota dewan lainnya sebagai bentuk dukungan legislatif terhadap program tersebut.

Menurut Hasanuddin, program ini mencerminkan kesungguhan Pemprov dalam menjadikan kerja sosial dan spiritual sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang utuh. Ia menilai penghargaan ini bukan sekadar simbolis, melainkan wujud penghormatan terhadap peran senyap para penjaga moralitas komunitas.

“Seringkali kontribusi para guru dan penjaga rumah ibadah tidak terlihat karena mereka bekerja dalam kesunyian. Program ini membuktikan bahwa pemerintah hadir untuk menghargai mereka yang menjaga akar spiritualitas masyarakat,” ujar Hasanuddin saat ditemui usai kegiatan.

Ia menambahkan bahwa Gratispol juga memiliki dimensi strategis dalam memperkuat kerukunan dan toleransi antarumat beragama. Keterlibatan lintas agama dalam pemberian penghargaan menjadi bukti konkret komitmen Kaltim dalam menjaga harmoni sosial.

Hasanuddin pun berharap agar program ini tidak berhenti sebagai agenda seremonial tahunan, melainkan berkembang menjadi kebijakan berkelanjutan yang mampu memperkuat jaringan sosial berbasis keagamaan. “Kami di DPRD siap mengawal keberlanjutan program ini melalui penguatan anggaran dan regulasi yang mendukung,” tambahnya.

Sementara itu, suasana haru dan khidmat tampak mewarnai acara, terutama ketika sejumlah penerima program Jospol naik ke panggung menerima apresiasi. Mereka datang dari latar belakang berbeda, mulai dari guru pendidikan agama, marbot, hingga penjaga rumah ibadah non-muslim, yang selama ini menjadi penjaga nilai dan kedamaian di lingkungannya masing-masing.

[ADV | DPRD KALTIM]

Exit mobile version