Gemanusantara.com – Program Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mendapat apresiasi dari Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Sujiati. Menurutnya, program ini menjawab kebutuhan warga kurang mampu yang kesulitan mengakses pendidikan formal karena keterbatasan ekonomi.
“Program ini sangat tepat sasaran kalau benar-benar difokuskan untuk masyarakat yang kesulitan biaya pendidikan,” ujar Sujiati saat ditemui pada Sabtu (1/6/2025).
Namun, ia menekankan pentingnya program Sekolah Rakyat tetap terintegrasi dengan kebijakan dan perencanaan pendidikan daerah, khususnya melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) PPU. Hal ini dinilai krusial agar tidak terjadi tumpang tindih antara program provinsi dan kabupaten.
“Jangan sampai programnya bertabrakan. Harus saling melengkapi dan tidak berjalan sendiri-sendiri,” tambahnya.
Selain persoalan koordinasi, Sujiati juga menyoroti penyaluran bantuan pendidikan, khususnya beasiswa. Ia mengingatkan bahwa beasiswa harus dikawal agar benar-benar diterima oleh siswa dari keluarga berpenghasilan rendah. Menurutnya, pengawasan ketat perlu dilakukan agar bantuan tidak sekadar menjadi formalitas administratif.
“Beasiswa ini jangan hanya jadi formalitas. Harus ada pengawasan supaya benar-benar sampai ke yang berhak,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kualitas lulusan dari program Sekolah Rakyat. Sujiati berharap, meskipun program ini ditujukan untuk kalangan bawah, mutu pendidikan yang dihasilkan tidak boleh kalah dibanding sekolah reguler.
“Harapan saya, output-nya tetap unggul. Jangan sampai karena program ini berbasis rakyat, jadi dianggap pendidikan kelas dua,” katanya.
Sujiati pun mendorong agar Pemerintah Kabupaten PPU ikut aktif mengawal pelaksanaan Sekolah Rakyat, termasuk dari sisi kurikulum, pendampingan tenaga pengajar, dan dukungan fasilitas belajar. Dengan langkah itu, ia optimistis Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi ketimpangan pendidikan di daerah.
[ADV | DPRD PPU]-
-
-
-
