
Gemanusantara.com – Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Dr. H. Sunggono, menghadiri Deklarasi Sekolah Pemberdayaan Rakyat (SPR) bidang Pertanian, Peternakan, dan Perikanan yang berlangsung di Pendopo Odah Etam, Tenggarong, Kamis (17/7/2025). Kegiatan ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars SPR, pemutaran video perjalanan SPR Kukar, serta dilanjutkan dengan deklarasi masing-masing bidang yang disaksikan para tokoh dan pejabat terkait.
Sekda Sunggono menyampaikan apresiasi tinggi kepada Yayasan Karya Bhakti Bumi Indonesia (KBBI) atas dukungan dan inisiatifnya terhadap program ini. Menurutnya, SPR selaras dengan arah pembangunan Kukar, khususnya percepatan pembangunan pertanian dalam arti luas, penguatan kelembagaan lokal, dan penciptaan ekosistem usaha rakyat yang tangguh. Program ini juga merupakan tindak lanjut dari MOU antara Pemkab Kukar dengan Yayasan KBBI.
Sunggono menekankan bahwa pembangunan pertanian menjadi salah satu prioritas utama transformasi ekonomi Kukar. “Kita sedang mengalihkan fokus dari ekonomi berbasis sumber daya alam tidak terbarukan ke ekonomi terbarukan melalui pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif,” ujar Sekda. Kabupaten Kutai Kartanegara dikenal sebagai lumbung pangan Kaltim dengan kontribusi padi sebesar 50,71% dari total produksi Gabah Kering Giling (GKG) provinsi.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda juga menyoroti tantangan pembangunan pertanian, termasuk menurunnya jumlah Rumah Tangga Petani (RTP) dan Rumah Tangga Nelayan (RTN), serta rata-rata usia petani yang di atas 50 tahun. Ia menekankan pentingnya membangkitkan minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian melalui modernisasi sistem pertanian, mekanisasi, dan smart farming.
Sunggono berharap SPR dapat mencetak generasi muda tangguh yang mampu menjadi agen perubahan, penggerak pembangunan desa, dan Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS). “Peserta SPR adalah yang terbaik dan terpilih melalui seleksi ketat. Ilmu dan keterampilan yang diperoleh diharapkan menjadi bekal membangun usaha pertanian yang profesional dan berkelanjutan,” jelasnya.
Ia menambahkan, program ini harus didukung pendampingan berkelanjutan dan monitoring dari Dinas Pertanian dan Peternakan serta Dinas Kelautan dan Perikanan. Keberhasilan satu desa diharapkan bisa direplikasi ke wilayah lain di Kukar, sehingga dampak program dirasakan lebih luas dan signifikan.
Dengan adanya SPR, Pemerintah Kabupaten Kukar menegaskan komitmennya membangun fondasi ekonomi baru yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan, sesuai visi “Kukar Idaman Terbaik” periode 2025-2030.
[ADV | DISKOMINFO KUKAR]