Samarinda Siapkan Pasokan Lokal untuk Topang Program MBG

Pelaksanaan MBG di TK Darul Falah Samarinda Seberang. (Foto: Gemanusantara.com)

Gemanusantara.com – Pemerintah Kota Samarinda mulai menyiapkan langkah besar agar pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak terkendala pasokan bahan pangan. Selama ini, kebutuhan utama seperti telur, daging, dan sayuran masih banyak dipasok dari luar daerah.

Kondisi tersebut menjadi perhatian serius. Sebab, ketergantungan pada pasokan luar bisa berdampak terhadap kelancaran program yang menyasar puluhan ribu pelajar di Samarinda.

Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN), Nyoto Suwignyo, mengatakan idealnya setiap daerah mampu memenuhi sendiri kebutuhan bahan baku untuk program MBG. Dengan begitu, pelaksanaan bisa lebih efisien dan berkelanjutan.

“Kita dorong agar antarwilayah bisa saling mendukung. Kabupaten, kota, sampai provinsi harus bergerak bersama membangun kemandirian pangan,” ujarnya, Rabu (12/11/2025).

Menurutnya, kerja sama lintas sektor menjadi kunci agar rantai pasok tetap terjaga. Ia juga mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, petani, koperasi, hingga pelaku UMKM pangan agar ketersediaan bahan pokok tetap stabil.

Menindaklanjuti hal itu, Wali Kota Samarinda AH mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pelaksanaan MBG. Tim tersebut bertugas memastikan seluruh proses pengadaan, distribusi, hingga penyajian makanan bagi siswa berjalan sesuai jadwal.

“Satgas ini melibatkan berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, dan perwakilan BGN. Tujuannya agar pelaksanaan program di lapangan lebih kuat dan tepat sasaran,” jelas AH.

Ia menyampaikan, saat ini sudah ada 20 dapur MBG yang aktif beroperasi di beberapa titik di Samarinda. Jumlahnya akan terus ditambah menjadi 73 dapur untuk melayani sekitar 135 ribu siswa SD dan SMP di kota ini.

Pemerintah juga tengah menyiapkan sistem pemantauan digital yang memungkinkan setiap dapur dipantau secara real time. Melalui sistem tersebut, ketersediaan bahan seperti telur, daging, dan sayur bisa terdeteksi lebih cepat jika ada kekurangan.

“Begitu ada dapur yang stoknya menipis, langsung terpantau di dashboard dan bisa segera ditindaklanjuti,” terang AH.

Ia berharap langkah ini bisa memastikan program Makan Bergizi Gratis berjalan lancar dan berkelanjutan di seluruh wilayah Samarinda. (Nit/Rir)

Exit mobile version