Gemanusantara.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah meraih Piala Adipura tujuh kali berkat pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau yang efektif. Pemkab PPU kini bertekad untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan prestasi tersebut dengan melibatkan berbagai sektor dalam proses penilaian Adipura.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab PPU, Sodikin, mengatakan hal ini saat membuka ekspose Adipura di Kantor Bupati PPU, Rabu (4/9/2024). “Prestasi piala Adipura yang telah tujuh kali kita terima ini, semoga bisa kita pertahankan atau bahkan kita tingkatkan tahun ini. Ini tugas kita bersama,” ungkap Sodikin.
Sodikin menambahkan bahwa sejak sepuluh bulan lalu, PPU telah berubah nuansa menjadi lebih dikenal hingga tingkat nasional. Ini karena PPU sering menjadi lokasi berbagai event nasional dan internasional. “Kabupaten akan naik kelas jika mampu menggelar event nasional hingga internasional, dan PPU sudah melakukannya,” ujarnya.
Sodikin juga menekankan pentingnya pengelolaan titik-titik pantau Adipura di PPU, yang harus dikelola bersama tanpa terabaikan. “Dalam pertemuan sebelumnya kita telah melibatkan semua pihak terkait. Harapannya tugas-tugas ini dapat kita kerjakan bersama,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten PPU, Syamsiah, menyampaikan bahwa piala Adipura adalah milik pemerintah kabupaten PPU, bukan hanya DLH. “Adipura tidak bisa diraih sendiri, tapi harus ada kerja sama tim untuk mewujudkannya,” ujarnya.
Tampak hadir dalam kegiatan ini sejumlah pihak yang bertanggung jawab di masing-masing titik pantau Adipura di PPU, termasuk para lurah, kepala desa, camat, serta pihak sekolah dan dinas terkait. (rir/adv)