Gemanusantara.com – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Muhammad Zainal Arifin, secara resmi membuka Fokus Group Discussion (FGD) dengan tema yang relevan: “Peran Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah dalam Mendukung Produk Unggulan dan Isu Strategis Daerah di Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai Serambi Nusantara yang Maju, Modern, Berdaya Saing dan Berkelanjutan”, pada Senin (7/10/2024). Pertemuan ini diselenggarakan di Aula Lantai III Kantor Pemkab PPU dan dihadiri oleh pemangku kepentingan dari berbagai sektor.
Inisiatif ini, yang dipelopori oleh Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten PPU, mengundang Ketua dan anggota DPRD, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang bertindak sebagai narasumber utama. Acara ini juga melibatkan perwakilan dari instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga masyarakat, dan para kepala desa melalui Zoom Meeting.
Pj. Bupati Muhammad Zainal Arifin, dalam sambutannya, menekankan pentingnya Rencana Induk Peta Jalan Pemajuan IPTEK (RIPJPID) sebagai dokumen strategis yang akan mengarahkan riset dan inovasi daerah untuk lima tahun mendatang. “Dengan RIPJPID ini, kami mengharapkan masukan konstruktif dari semua pihak untuk mengoptimalkan visi dan misi pembangunan Kabupaten PPU,” ujarnya.
Pj. Bupati juga menyoroti pentingnya teknologi dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk unggulan daerah, seperti padi, ikan, kelapa sawit, kakao, dan karet. “Ini adalah langkah strategis untuk menjawab isu pembangunan SDM produktif, transformasi ekonomi, serta peningkatan kualitas lingkungan,” tambahnya.
Dalam menghadapi tantangan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke wilayah ini, Zainal Arifin meminta sinergi antara pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan perguruan tinggi untuk mewujudkan PPU sebagai Serambi Nusantara yang mandiri dan inovatif. “Kesiapan infrastruktur dan SDM lokal adalah kunci untuk menghadapi perubahan ini,” tegasnya.
Kepala Bapelitbang, Tur Wahyu Sutrisno, mengungkapkan bahwa FGD ini bertujuan untuk menggali masukan dalam merumuskan strategi pengembangan IPTEK yang akan mendukung pengembangan daerah. “Kami berharap kegiatan ini dapat menghasilkan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk pembangunan PPU,” tuturnya.
FGD ini diharapkan memberikan rekomendasi yang akan memperkuat ekosistem riset dan inovasi di PPU, mempromosikan produk unggulan daerah, dan merumuskan strategi yang dapat diterapkan secara berkelanjutan. (Rir/adv)