
Gemanusantara.com – Dalam rapat kerja internal yang diadakan oleh DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Ketua DPRD Raup Muin menyoroti adanya kesenjangan yang signifikan antara perencanaan pemerintah dan realitas di lapangan, yang berdampak pada pelaksanaan pelayanan dasar. Kritik ini dia sampaikan dengan harapan adanya penyesuaian strategi yang lebih sesuai dengan kondisi nyata di masyarakat.
Raup Muin menekankan pentingnya mengevaluasi dan menyesuaikan strategi pelayanan dasar. “Sering terjadi diskrepansi antara apa yang direncanakan pemerintah dengan apa yang terjadi di lapangan, dan ini harus segera diatasi,” ujar Raup Muin.
Menurut Raup, untuk mencapai keefektifan yang diharapkan, pendekatan dalam pembangunan dan layanan publik harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing kecamatan di PPU, termasuk Babulu, Sepaku, Waru, Penajam, dan Ibu Kota Negara (IKN). “Setiap daerah memiliki tantangan dan kebutuhan yang unik, sehingga memerlukan strategi yang berbeda-beda,” tambahnya.
Raup juga menyatakan bahwa beberapa kebijakan dari era kepemimpinan bupati sebelumnya belum berhasil mengatasi beberapa masalah fundamental. “Kita perlu melihat ke belakang untuk memahami apa yang belum berhasil dan mengapa, agar kita bisa merumuskan solusi yang lebih efektif,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mendorong anggota dewan untuk terlibat lebih aktif dalam proses penyesuaian strategi tersebut. “Kami harus proaktif. Bukan hanya sekedar menyoroti masalah, tetapi juga harus terlibat dalam pencarian solusi,” kata Raup.
Mengakhiri diskusi, Raup berharap sinergi antara visi misi pemerintah daerah dengan kebutuhan riil masyarakat dapat tercapai melalui evaluasi dan perencanaan yang matang. “Ini adalah tentang membuat pelayanan publik tidak hanya ada di atas kertas, tetapi juga berfungsi efektif di lapangan,” tutup Raup Muin.
[RIR | ADV DPRD PPU]