Kekerasan Perempuan dan Anak Masih Menggila di Samarinda, 303 Korban Tercatat Sepanjang 2025

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Samarinda, Ibnu Araby. (Gemanusantara.com)

Gemanusantara.com– Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Samarinda masih berada pada level mengkhawatirkan. Hingga November 2025, 303 orang tercatat menjadi korban dari ratusan kasus kekerasan yang ditangani pemerintah daerah.

Data tersebut terungkap bersamaan dengan peluncuran Sistem Online Pengaduan Perempuan dan Anak (SOPPA). Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Samarinda, Ibnu Araby, menyebutkan bahwa UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) telah menangani 264 kasus kekerasan sepanjang tahun ini.

Anak menjadi kelompok paling rentan. Dari total kasus yang ada, 158 kasus merupakan kekerasan terhadap anak dengan 194 korban, baik anak laki-laki maupun perempuan. Sementara itu, kekerasan terhadap perempuan dewasa tercatat 106 kasus dengan 109 korban, seluruhnya perempuan.

Ibnu menegaskan, angka tersebut bukan sekadar statistik, melainkan cerminan persoalan sosial yang masih serius. Namun, ia juga menilai meningkatnya jumlah laporan menandakan adanya perubahan sikap masyarakat.

“Sekarang warga lebih berani melapor. Kekerasan yang dulu disimpan, sekarang mulai diungkap,” ujar Ibnu Araby saat ditemui di Samarinda, Senin (15/12/2025).

Ia menambahkan, tingginya angka kasus juga dipengaruhi oleh posisi Samarinda sebagai kota terbesar di Kalimantan Timur sekaligus pusat rujukan layanan kesehatan dan pendampingan. Akibatnya, tidak semua korban yang tercatat berasal dari warga Samarinda.

“Sebagian korban datang dari daerah lain dan dirujuk ke Samarinda. Itu ikut menambah angka dalam data kami,” jelasnya.

Meski demikian, Ibnu menegaskan bahwa tingginya laporan harus menjadi alarm bagi semua pihak. Kehadiran SOPPA diharapkan tidak hanya mempermudah pengaduan, tetapi juga mempercepat penanganan dan memperkuat pencegahan agar kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak terus berulang. (Nit)

Exit mobile version