
Gemanusantara.com – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), sejumlah harga bahan pokok di Samarinda mulai merangkak naik. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda mencatat bahwa komoditas bawang menjadi yang paling menonjol kenaikannya, dipengaruhi pola permintaan tahunan dan pasokan dari daerah penghasil.
“Setiap Nataru pasti ada kenaikan, tapi tahun ini bawang yang paling tinggi. Permintaan meningkat, sementara pasokan tidak semuanya datang tepat waktu,” ungkap Kepala Disdag Samarinda, Nurrahmani, Senin (8/12/2025).
Selain bawang merah dan bawang putih, beberapa komoditas lain seperti cabai, daging ayam, dan telur juga ikut bergerak naik meski tidak setajam bawang. Disdag memastikan kenaikan tersebut masih dalam tahap terpantau dan belum mengarah pada lonjakan ekstrem.
“Kenaikan bukan berarti kelangkaan. Barang tetap ada, hanya ritme distribusinya sedikit tersendat karena tingginya permintaan dari berbagai daerah,” jelas Nurrahmani.
Disdag telah melakukan pemantauan harian di pasar-pasar besar Samarinda untuk memastikan stabilitas stok. Pemerintah juga menyiapkan opsi operasi pasar jika diperlukan, terutama apabila harga tidak menunjukkan tanda stabil menjelang pertengahan Desember.
“Kalau harga masih tinggi dalam beberapa hari ke depan, kami siapkan intervensi berupa operasi pasar agar warga tetap bisa belanja dengan harga wajar,” katanya.
Nurrahmani mengimbau masyarakat untuk berbelanja sesuai kebutuhan dan tidak melakukan pembelian berlebihan, karena hal itu justru dapat meningkatkan tekanan harga di pasar. (Nit)